Minggu, 06 Desember 2009

Kisah Seekor Belalang

Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak, Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya. Di perjalanan ia bertemu dengan belalang lain, Namun dia keheranan mengapa belalang itu dapat melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.

Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu and bertanya, “Mengapa kamu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh? Padahal kita tidak jauh berbeda.”

Belalang itupun menjawab dengan pertanyaan, “Dimanakah kamu selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan.” Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang di alam bebas.

Terkadang sebagai manusia tanpa sadar pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan beruntun, perkataan teman, atau pendapat orang lain seolah membuat kita terkurung dalam kotak yang membatasi semua kelebihan kita. Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan pada kita tanpa pernah berpikir benarkah diri kita separah itu, bahkan kita lebih percaya mereka ketimbang diri sendiri.

Tidakkah anda pernah bertanya bahwa anda bisa ‘melompat lebih tinggi dan lebih jauh kalau anda menyingkirkan kotak tersebut?’ atau ‘ tidakkah anda mencapai sesuatu yang lebih dari kemampuan anda?’

Beruntung kita ditemani dan dibimbing Tuhan untuk dapat berjuang. Karena itu, teruslah berusaha mencapai apapun yang diinginkan. Memang sakit, memang lelah, tapi bila sudah sampai puncak semua pengorbanan pasti akan terbayar.

Kehidupan anda akan lebih baik kalau anda hidup dengan cara hidup pilihan anda, Bukan cara hidup seperti yang orang lain pilihkan untuk anda.

Maz 63:6-8

Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, -- sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar