Selasa, 07 September 2010

Story behind song "Amazing Grace"

John Newton (1725-1807) adalah seorang budak. Ia bersama-sama dengan ribuan laki-laki, perempuan, bahkan anak-anak sedang menuju tempat penjualan budak. Tahun 1748, Ketika sedang menuju tempat itu dengan menggunakan kapal terjadilah Badai keras sehingga kapal yang ia tumpangi terancam tenggelam.

Lalu ia bersujud dan berdoa pada Tuhan untuk keselamatannya. Itu adalah malam dimana John Newton merasa Tuhan mendengar dan menjawab doanya. Tuhan mendengarnya walau dari seorang budak.

Akhirnya John bertobat dan memutuskan menjadi pendeta dan menulis sebuah Hymne. Tahun 1772, ia menulis sebuah Hymne berjudul "Faith's review and Expectation" , sebuah lagu yang kita kenal sebagai "Amazing Grace". Lagu ini menjadi sangat populer dalam sejarah.

Sebuah lagu yang berisikan pesan..Mengangkat kepala ketika berputus asa maupun Melunakan hati yang keras.

Lagu ini dinyanyikan oleh kedua belah pihak yang saat itu sedang terjadi perang saudara, Pemrotes perang saudara menyanyikannya selama perayaan kemerdekaan.
Dan pada hari panas terik di Bulan Agustus ketika Dr. King menceritakan mimpinya, bahkan dinyanyikan ketika Nelson Mandela keluar dari tahanan dan ketika Tembok Berlin yang memisahkan Jerman diruntuhkan.
11 September, Lagu Amazing Grace dinyanyikan untuk menghibur dunia yang sedang berduka, juga dinyanyikan ketika demonstrasi pawai setelah musibah badai katrina yang pada akhirnya membangkitkan semangat pada kota yang telah hancur.

"Grace" memiliki kekuatan dalam perubahan dan transformasi, untuk membenarkan yang salah bahkan untuk mengubah seorang yang dulunya adalah seorang budak jualan menjadi seorang yang berjuang untuk kemerdekaannya.

Ini adalah kata-kata dari John Newton :
Through many dangers, toils and snares
We have already come
Twas grace that brought us safe thus far
And Grace will Lead us home

Melalui banyak bahaya, jaring-jaring dan jerat
Kita telah datang
Sungguh anugerah yang membawa kita sejauh ini aman
Dan Anugrahlah yang akan menuntun kami sampai pada tujuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar