Sabtu, 14 Agustus 2010

Hajar pada waktunya

Shalom...

Ini hal yang kudapatkan malam ini....
Amsal 13:24
Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.

Ayat ini sebenernya sering aku praktekan untuk orang-orang yang menjadi tanggung jawab aku....Kadang kalau tidak bisa pakai kata-kata sampai berulang-ulang diingatkan, terpaksa memakai cara ini..Eh, ternyata berhasil juga...
Setiap Bapa rohani ataupun seorang pemimpin ingin agar apa yang mereka sampaikan dilakukan...Nah, dasaran manusia saja yang kadang ngelawan, tidak mendengar atau cuek akan hal itu, Itulah saatnya mengeluarkan tongkat atau pelajaran....
Tongkat juga dapat berarti otoritas, jadi pemegang otoritas terkadang berhak untuk melaksanakan tugasnya...Apa tugasnya?menghajar anaknya...Tapi ingat PADA WAKTUNYA!

Nah, kalau diatas pemegang tongkat adalah aku..hari ini aku terpikir jika Tuhan yang sebagai pemegang tongkat terhadap aku....Terkadang, Tuhan sudah perintahkan untuk ini dan itu..Tapi namanya manusia yang bandel maka aku melakukan yang tidak semestinya...
Jger!!satu kali nggak apa-apa...dua kali nggak apa-apa...Tiga kali juga tidak apa-apa....Tapi terkadang pada waktunya Tuhan pakai tongkat itu untuk menghajar aku..yang namanya dihajar pasti sakit dan itu terjadi...

Ketika kita sudah diingatkan berulang-ulang dan kita tidak meresponi peringatan itu, itulah saatnya Bapa mengeluarkan tongkatnya untuk menghajar kita....Ia menghajar kita bukan karena IA jahat...Tapi karena Ia mengasihi kita, Ia ingin kita menjadi anak yang baik, kudus, penurut, setia, taat dan yang pasti Ia ingin kita tidak menjadi anak yang Gampangan!!Nah kalau kita tidak mau IA menggunakan tongkatnya, Dengarkanlah Ia...Kalau kita sudah nyimpang-nyimpang siap-siap aja...Karena kita kan anakNya...
Ibrani 12:7-11
Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Tuhan berkati...^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar